Rabu, 05 Agustus 2009

utuh




betapa kumerindu saat...
betapa kumenginginkanmu waktu...
betapa resah kumenunggu kala...

tenggelam di dalammu... utuh!

tidakkah kau tau ama?



tiga purnama lebih menjalani...
jatuh bangun perjalanan sebuah cerita 'rasa'
tidak pernah menyangka akan bisa menjadi sedemikian indah berwarna

"inikah bahagia?" tanyamu
dari sekian lama perjalanan... terus terang aku tidak tahu apa itu 'bahagia'
sampai saat malam itu... aku begitu bahagia
"mengapa aku bahagia?" tanyaku
dan baru kusadari rasa 'bahagia' itu...
terjadi karena melihatmu bahagia,
melihat sunggingan senyum di sudut bibir yang biasa manyun saat tidurmu,
melihat pancar aura pendaran ama yang begitu putih kuning keemasan dalam nafas teratur istirahat damaimu

baru kumengerti bahagiaku... bergantung pada bahagiamu

kamu... adalah pandora garis rasa indah itu
adalah panasea semua lelah lahir bathinku

tidakkah kau tau ama?

puncak, 5 agustus 2009



semilir angin dingin memaksa menyelimuti hangatnya jiwa yang terbungkus rasa
melayang ingatan berbayang panasnya kenangan yang kita ciptakan
baru semalam sayang...
dan aku terpekur terkubur tingginya rindu dendam yang memenuhi isi kepala
sudah tak sanggup lagi berpaling
rasa mengikat erat mencengkeram menusuk sampai ke dalam tulang
saat ini...tanpamu aku tak kan mampu bertahan
haruskah kucabut cinta ikhlas yang kujanjikan?

piye?




dan bila mendapatkan cintamu adalah sebuah asa, aku sudah merebutnya
dan bila memiliki rindumu adalah sebuah harap, aku sudah menumpahkannya
dan bila memilikimu utuh adalah sebuah maya, aku akan mewujudkannya

piye? gelem po ora?

maya?



semakin malam semakin terasa sepinya rasa
sebatas mimpi sebatas angan yang berdesing di setiap khayal

baru lewat semalam sayang...
dan aku merasa... sudah tak mampu lagi memimpikanmu,
jangan paksa aku membayangmu, jangan paksa aku merindumu, jangan siksa aku dengan impian itu

aku sudah tak ingin lagi maya itu, aku... ingin nyatamu!

bila




bila ini adalah maya... kenapa sakitnya begitu mengiris dibawah kulit, emosinya begitu buta mengubur rasional, perihnya memaksa tersungkur memeluk bumi.

bila ini tidak nyata... kenapa bayangmu sedemikian terang berwarna, wangimu sedemikian merasuk menusuk membungkus resah, indahmu membayang mengikuti kemana gelisah melangkah.

dan aku berdiri disini dalam batas kesadaran, membayang hangatnya sentuhan seribu rasa

berharap?



tak bisa kusangkal indahnya berbagi nafas denganmu
tak bisa kubohongi damainya tersungkur dalam rengkuhmu
asa mana yang kau pilihkan untukku?

mengurai pilihan takdir...
berharap ada namamu dalam setiap jalan
berharap ada takdirmu dalam seriap pilihan
berharap...

tidak!
aku tidak ingin hanya berharap lagi...

cengkareng, 2 agustus 2009



hanya aku dan lelah lahir bathinku...

dalam ambang sadarku terbisikkan
sebuah impian takdir dalam angan terkembang
jejak rasa bergeser dari maya

tidak ada lagi keraguan
tidak ada lagi sanggahan
tidak ada lagi alasan...

ini bukan lagi pilihan... tapi jawaban!

berlalu?



dan semuanya berlalu...
tanpa nyanyian, tanpa senandung
hampir tanpa kata-kata... hanya bisikan di ambang sadar

seribu asa terpancar dalam kilatan tetes bening di matamu
sejuta janji terukir dalam hati yang tertinggal

dan yakinlah... ini belum berakhir!!!

Sakit sepi





Malam boleh sepi...
tapi tak kan pernah sesepi hampaku
salju boleh dingin...
tapi tak kan pernah sedingin rasaku

Kau pergi dengan egomu, hendak sembunyikan bayangmu dariku?
mencoba menyentuh sakitku, dengan menggores luka dikulitmu?

Hmmm...
hanya kau yang tau persis perih ini
hendak menyiksaku berapa lama lagi?

Please deh!

belahan




adalah belahan... yang kuinginkan berbagi nafas denganku
kuijinkan membawa sebagian jiwaku, kutitipkan asa dalam genggamanmu

adalah belahan... yang sabar melumerkan egoku
menepis gamang jalanku, mengiring kuat jalan yakinku

adalah belahan... yang menghapus letih pertarungan
membelai gundah keraguan, merengkuh sepi dalam kehangatan

adalah belahan... yang membuat berbagi menjadi sempurna

Lelananging jagad






Tidak cukup hanya satu…
dua…
tiga…
empat…
seribu kalo perlu!

privilege?
ego lelaki dewasa? haa!!!??

Apa karena punya hati yang luas?

asa cinta



Selalu berusaha mencari cinta
seruwet apapun bentuknya…
sedalam apapun maknanya…
dimanapun masanya…
dan
apapun resikonya…

meluangkan ego sedemikian kentara
tanpa ragu mengabarkan pada dunia gegap gempita
tanpa rela membiarkannya menjadi maya
apa yang kau cari sayang?
cinta sejatikah?

rasanya memang dalam…
tak terlupakan…
sejuta makna…
dan bahkan mengingatnya saja membuat kuduk merinding
ahh… romantisme masa lalu

Arum ndalu




Malam tengah telah lewat…
Saat sempurna untuk merenungi kenapa pusing kepala mampir seharian ini?
Apa karena rindu dendam yang gak kesampaian?
*asli beneran*
Apa karena teringat wajah bidadari yang selalu menghiasi mimpi?
*sekarang ama lagi ngapain ya?*
Apa karena ingin ke Jakarta tapi badan meriang sukses?
*alasan asli karena bokek*
Ato karena ada pertarungan note di pesbuk?
*yah.. yang perang kan emak ama gebetannya*

Hmmm… apa yaa?
Tetep ora mudheng??!xc*%4$xx@1(=##*)(&
Zzzzz………

saptakanda ramayana




Hana sira Ratu dibya rēngőn, praçāsta ring rāt, musuhnira praṇata, jaya paṇdhita, ringaji kabèh, Sang Daçaratha, nāma tā moli



dan dia adalah rahwana…
seorang raksasa buruk rupa yang mencintai shinta

dan dia adalah rahwana…
yang dipaksa walmiki menjadi antagonis demi sebuah epos milik rama?

apa salahnya punya cinta?
apakah karena dia seorang buruk rupa, sehingga tak boleh punya cinta?
apakah karena dia seorang raksasa, sehingga tidak pantas untuk shinta?

dan dia adalah rahwana...
seorang ksatria perkasa yang berkalang tanah memeluk panah brahmāstra

serapah




Memang susah berdiri disini... diposisi ini
Ini juga bukan duduk di kursi panas... macam anggota DPR ntu
Ini cuman berdiri... hampir tanpa kuda-kuda
Rapuh.. goyah.. gemetar..

Kenapa tidak tiarap saja?
Tidak butuh nyali untuk itu
Punya keberanian lebih untuk beringsut?
Cuman nyali sekerdil biji sawi...
Setan alas.. jin kampret.. sebut saja semua serapahmu
memuaskan egomu...?

please...





Suatu saat saya ingin bertanya
Tapi tidak tau apa yang mau ditanyakan...

Suatu saat saya ingin menjawab
Tapi tidak tau apa pertanyaannya...

Suatu saat saya hanya ingin diam
Tapi... apa memang itu keinginan saya...

Please... don’t go...

Ngomong Tresno

Sesudah episode ‘cemburu’ yang memenuhi status, note dan komen di fesbuk satu harian kemaren, sepertinya kita harus memulai sebuah episode baru...

Neruske ‘tresno’ wae lah...

Untuk yang gak mudheng dengan jalan cerita sebelumnya, ya ndak usah diterusin... nti mundhak ra mudheng ... tambah mumet. Wong saya yang nulis aja bingung kok!

Ngomong cinta, love, tresno... apapun lah namanya memang gampang2 susah. Mau dibuat gampang ya gampang.. mau dibuat susah ya susah. Lha kita emang hidup di dunia timur yang sarat norma dan batasan, opo maneh wong jowo.. whuihhh!

Lha kalo saya terlalu berani bukan karena saya bonek, itu lebih karena saya sudah gak kuat nanggung beban cinta modhar ini. Koyo sing tak omongke dhek wingi... timbang meleduk trus edian, piye cobak?

Sing tak tresnani ki jane aku dhewe yo durung weruh sing sak tenane. Tapi menurut saya, bocahe istimewa, ibarat martabak telor, pake telornya dua. Lha kalo ibarat dia bidadari langit, saya ini jongosnya. Yang secara normal saya sudah bisa memastikan saya gak bisa mendapatkan dia, peluange 0%, kuda hitam jare tembung bal2an.

Jajal.. ngono kuwi edian po ora? Justru peluang yang 0% membuat saya proklamasi dengan santai, ora kuatir ditolak, nothing to lose...

Saya gak bisa berharap, dan bahkan gak berani berharap, hanya ingin dia tahu... yo gur kuwi!

Ya cuman ntu...

cemburu juga!



kupikir aku bisa mencintai dengan ikhlas, membebaskan...
ternyata...
gara-gara kebanyaken status dan note 'cemburu' yang berlalu-lalang hari ini membuatku ikut ketularan cemburu
normal gak sih?

rindu dendam yang membuat seperti ini!

Cemburu?




Sebuah cinta tanpa rasa cemburu seperti sebuah kebohongan

tapi...
apakah cemburu memang milik kita?

tapi...
asli aku memang cemburu!

Tresno



‘Tresno’, sebuah kata dalam bahasa jawa yang artinya ‘cinta’.
saya cuman mau ngoceh soal tresno ini versi saya, mungkin juga harus menggunakan idiom jawa yang laen, sampean mudheng opo ora bukan urusan saya, wong saya cuman pengin nulis versi saya, untuk memuaskan ego saya.

Pepatah jawa mengatakan ‘tresno jalaran soko kulino’, jalaran soko ‘ngglibet’, cinta terjadi karena ‘terbiasa’. Kata ‘terbiasa’ ini menjadi sebuah kunci penting sebenernya buat pejuang cinta. Cinta ditolak bukanlah sebuah masalah besar, ‘ngglibet’ aja terus supaya ‘terbiasa’. Ini juga bisa berarti sebuah kegigihan, sebuah ketahanan, sebuah bukti besar untuk menyatakan keseriusan cinta, wee… nglantur.

Balik maning ke urusan saya…
Tapi idiom jawa ‘tresno jalaran soko kulino’ ini menjadi basi dan gak berlaku babar pisan untuk saya. Wong ketemu cuman tiga hari, itupun hampir gak ada kesempatan berdua, selebihnya gak ada interaksi sama sekali. Tapi… saya bisa jatuh cinta setengah modar, tiap hari terbayang-bayang, kleyang kabur kanginan tanpa juntrungan.
Tapi karena arek suroboyo terbiasa bonek, proklamasilah saya sama dia. Jangan dibayangkan yang ndakik-ndakik, saya cuman proklamasi lewat e mail! (sampek tak belani dino sebtu mlebu ngantor, mung kanggo ngemail).

Kata tresno itu terucap juga, meski tanpa ngglibet, wong dia tinggalnya di belahan pertiwi laen.
Ditolak ato diterima no problem bagi saya, wong cuman mengungkapkan apa yang ada di benak, ora pengin macem-macem, tinimbang pecah ndase.
Saat proklamasi, saya tidak tau menau tentang dia, statusnya gimana? anaknya siapa? Rumahnya dimana? Umurnya berapa? Blas babar pisan gak tau tentang dia. Yang saya tau cuman dia seorang pejuang!

Dan karena tidak ada ‘… kulino’ dan ‘… ngglibet’ tadi, pada akhirnya saya bingung, ora mudheng, kenapa bisa jatuh cinta sama dia, wong jelas2 saya buta tentang dia.
Mbuh ahh! pokok e tresno! Alesane? Gak jelas.. males aku njawab, pokok e ora nduwe alesan. aku tresnoooooo!!!!

Uwis ah.. kapan2 wae diteruske ceritane.. arep klemah2 dhisik, mumpung prei...

Ojo lali lho, iso ugo… ‘tresno jalaran ora ono liyo’ (ini berlaku khusus untuk emak yang doyan onta wkakaka..)

Rabu, 22 Juli 2009

bisik




dan kamu lupa...
pagi ini belum membisikkan do'a untukku
apa karena aku terjaga?

mengawal rembulan sampai keperaduan
menjemput matahari
cuman memikirkanmu!

tapi...




Kenapa berhenti?
Kenapa begitu lambat?
Apa yang salah?
Begitu penuh
semua aliran ke kepala
Memuncak!

Pertanda apa ini?
Sampai kapan?
Warna bergerak abu-abu
Jarak hanya satu meter
Tak tertembus
Stuck!

Kenapa tidak bilang?
Kenapa susah?
Dibuat gampang memang gak gampang
Tapi...

kenapa




Bersandar pada rasa tanpa bentuk, hanya maya indah menarik erat bagai pusaran
yang wujud dalam keyakinan akan masa lalu, keterikatan lekat yang tertunda oleh sang waktu
berbagi nafas... berbagi jiwa... menjadi tergariskan begitu saja
dan lalu kenapa...?

Dan bahkan dalam dunia nyata yang rasional, Ia hanya seorang laki-laki, pria biasa yang sangat biasa
dan lalu kenapa...
kau memilihnya?

buta




ada saat dimana aku merasa tahu banyak tentang kamu,
tentang hidupmu,
masa lalumu,
keluargamu,
bahkan hal-hal kecil yang kamu sendiri tidak tahu bahwa aku mengetahuinya
Yak… aku tahu!
dan kamu tahu itu.

Dan ada saat tertentu aku merasa sebagai laki-laki bodoh yang buta,
yang tidak tahu apapun tentang kamu.

saat rasa menggelegak dan…
Aku tidak tahu kamu sedang melakukan apa?
tidak ada komunikasi apapun yang bisa memberi sedikit informasi
dimana kamu berada?
apakah kamu sedang sedih?
atau sedang sakit?

Stuck!
hanya frustasi memuncak
ketidakberdayaan tak terkontrol

*sedang kehabisan stok kata2 bersayap*

Jumat, 17 Juli 2009

Kangen juga



Melihat terhanyut, selembar daun bersamanya, gontai terarak mengekor riak, membawa yang tertawan. Seluruh jiwa tergelak mengikut rasa yang terburai, mengikat rasa yang pernah gagal.
Mengikat atau terikat? sudah tidak peduli lagi, semua sudah tidak ada arti, hanya rasa yang memenuhi, rasa kangen kenangan tiga hari

Selasa, 14 Juli 2009

Review




Untuk kamu...
matahari yang sedang migrasi diculik anoman

(Tadi malem.. sempet ketemu sama kamu, saat masih sama-sama jaim - *mimpi mode on*)

Sekilas review...
hari ini, saat ini, detik ini...
dilihat dari kriteria apapun akan menunjukkan angka terrendah dalam indicator performance seorang peneliti ataupun seorang jurnalis.

Sudah berapa purnama terlewati...
gak pernah nulis artikel ilmiah apapun untuk jurnal
berapa momen penting terlewatkan untuk bikin opini koran,
dan nol besar makalah ilmiah yang tertulis

Yang ada malah bikin puisi segambreng untuk menumpahruahkan rasa...
memanjakan ego...
yang isinya semua tentang kamu, kamu, dan kamu... fokus banged yak!

Mungkin harusnya LIPI memasukkan kriteria tulisan ‘puisi’ sebagai kredit poin untuk seorang peneliti...
wah kalo beneran gitu, mungkin saat ini aku sudah masuk dalam kandidat seorang profesor riset...
keren bok!

Setiap hari gak pernah absen masuk kantor... lebih rajin malah
Tapi cuman untuk mantengin laptop, buka fesbuk, dan... nunggu update dari kamu
Untung kantor lagi suepi jali
..........................
.......

Dan bila ini memang sebuah kesalahan...
maka ini adalah kesalahan terindah dalam hidupku
Dan bila ini memang sebuah kelemahan...
maka aku ingin lemah di dalammu

Aku sebodoh itu yak? Gak rasional banged

Bertekuk lutut didepanmu, terkapar menanti uluran tanganmu
.................................

Kapan akan kembali seperti sedia kala saat kita belon pernah ketemu?
Kapan akan kembali normal?
Eit sebentar... !!!
jangan-jangan... aku memang tidak ingin kembali normal,
tidak ingin kembali seperti sedia kala!

Auk!




berharap segelas cappucinno menemani...
rasa yang terbentuk
hampir tanpa definisi

tetap tak menemukan jawaban
Bagaimana bisa terikat?

Minggu, 12 Juli 2009

Tentang kamu



Kamu adalah pendekar dengan kuda-kuda di atas satu jari
Terlihat kokoh, tapi...

Pengalaman yang menjadikanmu seperti itu
Single fighter dengan jurus sempurna yang lengkap... sepertiga
Kokoh dalam kerapuhan, Keyakinan dalam kegamangan
Pengalaman memang guru yang terbaik
Tapi bagaimana kita memaknainya?

Terlalu lama sudah...
Berdiri di atas kuda-kuda gamang
Lihatlah... kaki gemetar menahan beban
Tunggu saja... tak akan lama


Belajar berbagi, belajar percaya, belajar bersandar... sedikit
Kamu sudah memulainya, kamu masih harus berlatih lebih keras
Perjalanan yang akan mengajarimu segalanya, tentang berbagi...
Tidak hanya kesenangan, tidak hanya kebahagiaan


Tetap kokohlah dalam kuda-kudamu
Keep fight my goddess!
Dunia banyak belajar dari itu

Dan suatu saat ketika...



Dan suatu saat ketika teringat padamu… dewi sempurna yang berpendar membagi asa, mengambang gamang, tak pernah letih tuk tak berpijak

Dan suatu saat ketika rasa itu menghamba… jatuh tersungkur tanpa daya, menggumam senandung cinta sepenuh rasa kosong, dan bahkan tak berani berharap, tak bisa membisik asa

Dan suatu saat ketika rasa itu berbalik… wangi tubuh meluruhkan segala gelisah, yang mendera lebih satu purnama, hangat nafas menerobos setiap pori dari sisi-sisi tertahan tanpa pelampiasan

Dan suatu saat di setiap kesempatan… kaki terikat dan menggapai sinar langit, asa berharap dan kaki tertanam tertekuk memeluk bumi

Aku yang menghamba… tak kuasa membendung rasa

Karena kamu...

Saat galau mendendam
gelisah menghampiri
resah merindu
mengiringi ‘rasa’
yang tertahan jarak, ruang dan waktu…
hanya bisa membayang…
menjelajah sempurna… separuh
hangat pendar sinarmu

ama…
rasa ini tak lagi gamang
kuat mengakar menjejak perut bumi




yah… aku adalah ponggawa
yang menjadikanmu seorang dewi
pendamba sempurna… ketidaksempurnaanmu
jangan pernah merasa
tersungkur menghiba belas kasih
karena kamu…
adalah ama-ku

Minggu, 05 Juli 2009

Sepaket cappuccino

Ketika rasa itu kupesan
berharap bisa…
dihidangkan bersama segelas cappuccino
saat di pagi hari

pesan segelas begitu lama
hampir dua purnama
aihh… ternyata
dapet bonus dua!

berawal dari buta
menikmati hangat sinar matahari malam
memaknai perjalanan panjang sebuah pencapaian
meresapi seteguk nikmat
gelas kosong terisi
......................

Terikat dengan rasa tanpa pilihan
harum.. gurih.. nikmat.. meresap..
menikmati hangatnya rasa
manisnya kopi
pahitnya gula
busa coffee mate yang meruah
aku yang mencicip rasa itu
addicted!

Berharap waktu terhenti

Bandara soekarno-hatta, 5 juli 2009



Senja temaram
Waktu sempurna menjemput bulan
Berharap waktu terhenti
Saat suara tepukan…

Mengalir menikmati
kehangatan sinar bulan
dengan pendaran dua bintang

Selasa, 30 Juni 2009

Perjalanan

Bandung, 01 Juli 2009


Susah beranjak
atau… tidak tau cara beranjak, atau… diam saja

Menghampirimu...
ufhh… tanpa tau harus berbuat apa
memahami pilihan yang tersedia
tanpa bisa memberi pilihan
tak bisa memilih
mengalir?

Berharap bisa mengalir
berharap bisa memahami, memaknai dengan benar
menutup yang terbuka, mengingatkan yang ‘ego, menguatkan yang lemah
tetap berharap… memberi lebih!

Tidak perlu keyakinan besar, untuk membenarkan rasa
akan selalu berusaha membebaskan
meski sakit, meski tak tau batas kesanggupan

Ama…
tetap saja melangkah, jangan pernah ragu membuat pilihan
jangan pernah merasa terbebani, jangan pernah percaya…
terbuai... janji busuk
…….

rasa ini membuatku berbunga mekar
mengetahui kau bersemangat, menjalankan semua keyakinanmu

suntuk!
tanpa tau mengapa… ishh penyeimbang kimia tubuh
bila kamu stuck dengan masalah…
berharap bisa mengurai, menjadi pendaran

memaknai sebuah proses…
derasnya hujan pagi itu, cerahnya pagi yang kurasakan
akan tetap menjadi penanda
betapa… aku sangat mencintaimu!

Character analysis


Bandung, 29 Juni 2009

Kamu..
bukanlah angka
Juga bukan statistic mati
Yang bisa diutak-utik
Dibolak-balik

Recode
Transform
Compute
Select case
Correlate

…………

chart mana yang bisa menggambarkan 'rasa'mu?
SPSS operations mana yang bisa mendefinisikan 'ego'mu?
Crosstab mana yang mampu…
tracking keyakinmu akan kegamanganmu

Kamu..
Tidak sesederhana line plot lempeng yang linier
Lebih complicated dari scatter plot yang terberai

Tidak cukup…
seribu persamaan regresi
mendeskripsikan keukeuhnya pendirianmu
Sejuta forecasting method
memprediksikan kekuatan kemauanmu
menyenangkan orang disekelilingmu

Tidak pernah bisa…
tidak akan pernah bisa…
Melukiskan...
hangatnya sinarmu!

Sabtu, 27 Juni 2009

My system plan

kembali... lagi?

duduk tanpa ekspresi
hanya kekaguman semata
memahami alur yang lurus berkelok
jalur tanpa terminal pemberhentian
terpaku menatap...
kapan bergeming?
sisa energi masih bisa berkehendak
menuntaskan yang tiada akhir
asa...
pengharapan...
terpekur menjalani
kebekuan hati.. otak.. rasa?
poke... hanya milikmu

menulis...
tanpa tahu makna yang tertulis
berharap...
pada anasir yang... ahh rasa!
sulit memahami
kegundahan...
energi acak... methane
bangun dari hibernasi
badai energi tanpa penyaluran
hampir tanpamu?
kamu kamu kamu... ishh kamu!

mapping...
existing system analysis
indicator assessment
design & development
implementation
technical assistant
monitoring & evaluation
finalizing!!!
eh lupa... dashboard!


berharap yang terbaik...
datang untukmu!

Selasa, 23 Juni 2009

Purnama…





Satu purnama…
semakin kuat
tak terkendali
liar… terikat

mengalir saja…?

purnama membawa pasang
air laut pun pada akhirnya akan melayang
turun sebagai embun pagi
segala gerak rasa tumpah ruah
acak… brown movement

tik… tik…
setiap pergerakan jarum detik menambah tautan

hhhh…
setiap helaan nafas menguatkan ikatan

dug… dug…
setiap degup pompaan jantung menjadi simpul mati
…………………………

kok jadi tali-temali seh?

Minggu, 21 Juni 2009

Sabar yak!



Sabar..sabar…sabar!

gak pernah putus ngedumel kata ini
sudah melebihi 3x sehari..
sudah melebihi minum obat.. hehehe
maap yak!

meski belon terlalu bisa memanaj diri untuk implementasi
tetap aja ngedumel...
‘sabaaaaaaaaaaarrr…!’

pan belajar aplikasinya juga kudu ‘sabar’

cuman bisa nungguin… sabar!
cuman bisa ngedumel… sabaar!
cuman dari jaooouuhhh… sabaaar!
cuman bisa berdo’a… sabaaaar!
meski capek berusaha… sabaaaaar!
meski kangen…
teuteub…
sabaaaaaaaaaaaaaaaaarrr!


Allah gak tidur kok!


sabar... menunggu ombak

Kamis, 18 Juni 2009

Berharap...

Bagaimana mungkin…
membiarkan terlarut dalam kegelapan
amaterasu tanpa pendar cahaya
bagaimana bisa…

tak boleh berhenti mencari
tak mungkin berhenti berusaha
jangan pernah berhenti berharap

‘aku adalah (bukan hanya) aku…’

Meski…
mendukung
mendorong
berharap
… bisa lebih

Rabu, 17 Juni 2009

Cinta vulgar

Cinta.. cinta.. cinta..
seribu kata cinta diucapkan
sejuta kekaguman dilontarkan
semilyar puja-puji mengalir…
tanpa sanggup tertahan
hanya rasa sederhana apa adanya

maaf.. maaf.. maaf
seribu maaf untuk…
hanya bisa mencintai dengan cara sederhana
hanya mengungkapkan apa yang terasa
tanpa bumbu rayuan gombal dan bunga-bunga

hanya berharap bisa…
menyeka yang mengalir
menggapai yang terulur
menyangga yang limbung
menguatkan yang rapuh
melepaskan… yang hendak berlari
hanya berharap lebih…

Mencintaimu apa adanya
sepenuh diriku yang juga apa adanya
mencintaimu tanpa berpikir
hanya mengikuti rasa yang mengalir
Cinta…?
Makan tuh cinta!!!

Sebutir nasib

Menata hati…
yang terberai

menikmati sebuah kegundahan
menjalani kokohnya kegamangan
dengan langkah kaki pasti… goyah
menuju arah yang tak tentu

dua-satu; satu-dua…
apalah bedanya?

aku adalah aku…
tak lebih
menelan sebutir nasib
yang dianggap sebagai takdir
hampir… tanpa definisi

pilihan… bukanlah pilihan
matahari, bulan, bintang
tetap saja… jauh!

Sabtu, 13 Juni 2009

Kampreeettt!!!

denpasar, hari terakhir, 13 juni 2009

akhirnya mau mudik juga
ufffh... jenuh juga terlalu sering jalan

masih akan berlanjut minggu depan
minggu depannya,
minggu depannya,
minggu depannya, dan...
minggu depannya

repot juga jadi manusia
minta.. minta.. minta..!!!
dikasih..
tetep aja mengeluh!
kampreeettt!!!

seharusnya bisa berpikir
seharusnya bisa mengatisipasi
konsekuensi dari sebuah do'a
konsekuensi dari sebuah tindakan

seharusnya tidak mengeluh
seharusnya bisa bersabar menghadapi
seharusnya bisa ikhlas menjalani

dimana syukurmu???


nyuwun agunging samudro pangaksami Gustiii!

Samber geledek

Denpasar, hampir siang; 12 juni 2009

Ketak-ketik kembali entry…
Rutinitas yang masih akan terus terakrabi
Minimal sampai 5 minggu ke depan
Melengkapi pusingnya kepala pagi ini


jam 4.30 waktu denpasar…
masih malas untuk beranjak
pak sis sudah ketak-ketik di depan laptop sejak 2 jam lalu
bangun tersiang tiga minggu terakhir

ufffhh… pusing masih terus nempel di kepala
sisa samber geledek kemaren
dua kali dalam sehari… jahat lo!
untung semua data sudah entry di SPSS

otak jadi blank ya?
susah banget konsentrasi
tidur hampir tanpa mimpi
terbangun jam 1 pagi cuman untuk sejenak refleksi
dan… tidur lagi
rencana mimpi ketemu bidadari
yang disusun kemarin malam…
gagal totaaaall!

Policy Option

Ketika satu aktor resisten…
haruskah diam?
atau mengejar? negosiasi

Sebuah opsi…

Konsekuensi?
terlalu jauh…
justifikasi saja tak ditemukan!
Stuck!

Harusnya tetap menari

denpasar, 11 Juni 2009


segala sesuatu dilakukan atas nama Tuhan
haruskah jadi sebuah kebenaran?

rasa yang mampir juga dariNya
ato dikembalikan saja?
kalo Dia gak mau terima?

satu sisi memang gamang
tak kan pernah jadi suara tepukan
tak perlu berharap!
tak bisa berharap!

air sungai pun mengalir
tanpa sebuah keinginan, pun harapan
hanya mengikuti garis nasib
sebatas limitasi kemampuan

air sungai…
seberapapun usaha
tak kan pernah bisa kembali ke hulu
hanya terjebak…
bersama lautan

bintang jauh… matahari jauh…
tetap saja sebuah harapan
awan mendung bukanlah alasan
malam akan selalu berakhir
kegelapan akan selalu berganti
apalah arti dunia tanpa pendar cahaya

bidadari…
hanyalah sebuah dongeng laki-laki
harapan pada kesempurnaan cengeng
rasa kepemilikan egosentris
jangan pernah takut melawan

berapapun banyak kebohongan ditawarkan
tak kan pernah cukup mewakili sebuah ego
rasa itu semu, tak perlu hiraukan
anggap saja maya tak berujung

bidadari tetaplah bidadari!
harusnya tetap menari!!

Possessive

Denpasar, 10 juni 2009

mencoba…
membuka yang mulai tertutup
pintu yang tlah lama berkarat
enggan beranjak

mencoba…
membuat langkah cantik
meski terkesan kasar
bukan… memang kasar

mencoba…
memahami yang terbuka
menyingkap yang tertutup
memaknai tersamar

mencoba…
menarik garis batas kepedulian
terjebak
ah.. toleransi

r u okay?

Rasa tidak nyaman…
resiko yang harus ditelan
tanpa tau juntrungan

selaraskan frekuensi
seimbangkan kimia tubuh
hahaha…!

kebodohan sesaat… permanen!
langkah dewa mabuk
jadi sebuah keteraturan
terkunci… terjebak?
solipsisme!!!

Remote?
dalam jiwa...
yang bukan kepunyaan
susah masuk...
gak bisa keluar
stuck! stuck! stuck!

Aah….hahaha..
setaaan alaaaaaaass..!!!

Belum cukup?
Tidak akan pernah cukup!
menikmati sebuah kebodohan

..........
Maap kang…
hanya tidak menyangka
akan jadi seperti ini
sebodoh ini
setidaknyaman ini

Minggu, 07 Juni 2009

Berusaha

mencoba mengerti
mencoba memahami
mencoba menghayati
mencoba menjalani

memiliki ketidakbersamaan
memiliki ketidakpunyaan
memiliki kehilangan

walau tertatih
walau susah
walau berat
walau gagal
Hiks!

Aku tahu

ada yang ganjil…
semuanya
pada setiap sisi
pada setiap kepingan

ada yang aneh…
terselubung
tertutup tabir
tidak tertembus

hijab masih terpasang
menutupi kedalaman
gamang menyamarkan

aku tahu
ini akan sulit
berlarut
berkepanjangan
terseret pusaran
aku tahu…

aku tahu
benang masih terikat
kepingan masih utuh...retak
aku tahu…



aku tahu
bilik itu masih terisi
terpelihara
tersusun rapi
aku tahu…
sangat tahu!

Obsessive

Kebersamaan sering terjalin
meski seringkali…
terjebak
terlalu mengedepankan ego
hanya untuk ke’nyaman’an diri

Cinta?
Tidak seperti itu mas!

Cinta tidak meminta
Cinta itu memberi
Cinta itu membebaskan
Cinta itu ‘toleransi’
Weee… itu kan katanya!

“Simpati ato empati?” tanya emak
apaan ya?
sudah lebih dari empati
terjerumus terlalu dalam
obsesif
Gelo??!!!!!

Pengorbanan?
apa yang mau dikorbankan?
modal aja tidak punya hehe..
hati busuk yang mau dikorbankan
ato.. terlalu malu mengakui

kembali?
itu yang diinginkanNya!
Ibrahim bukan tidak pernah berlaku dosa
Ibrahim adalah hamba yang selalu ‘kembali’ padaNya

Lagi-lagi gamang di persimpangan…
Stuck! simpati ato empati?
Mbuh!!! Gak eruh!!!

Hidup itu pilihan mas!
seperti dalam ‘policy science’ katamu
dan setiap pilihan ada konsekuensinya
tidak memilih pun
adalah sebuah pilihan
kamu harus siap dengan konsekuensinya

‘kembali’ juga sebuah pilihan
mana yang mau kaupilih?
pilihanmu atau pilihanNya?
apa tanya pak sis dulu aja ya?
Hallaaahhh!!!
maap mas… ini bukan urusan policy
tidak perlu methodology ribed untuk membuat keputusan

yo wis…
mencoba menjalani…
dengan seribu ilmu kesaktian
hasil tempaan pendekar rajawali, my master
sang ‘panglima sumatera’
*ilmu ikhlas mode on*
*ilmu sabar mode on*
*ilmu… mode on*


apapun keputusanmu…
aku bangga padamu!
Banget!!!

Seperti pesen emak…
‘Aku akan selalu bersamamu dalam do’a…’

Seandainya bisa lebih…

Keep fight my dear! My goddess!!

Selasa, 02 Juni 2009

Berhenti pada keinginan

Ingin beranjak meraih, menggenggam erat
Saat jemari letih

Ingin mengusap tetesan, menghapus linangan
Saat buliran air mata menitik

Ingin memeluk erat, menenangkan hati
Saat gundah melanda

Ingin menjadi seberkas sinar
Saat kegelapan meliputi

Ingin menjadi sebentuk nyata
Saat dibutuhkan

Gusti.. rasa apa lagi ini?

Senin, 01 Juni 2009

Pemaknaan

saat jiwa tidak pernah 100% lagi
mizone pun gak bisa menolong

angan bisa terbebas
hanya secara virtual
yang tetap saja berkembang
sebagai sisi rapuh

gamang untuk memaknai
karena fenomena yang selalu muncul
tiba-tiba bisa berubah,
beralih,
bermanuver

proses pemaknaan bukan tidak bisa terjadi
pemaknaan bisa saja terbentuk
dipaksakan
dengan fakta fenomena sesaat
seadanya

apa kesimpulan pemaknaan itu...
menggambarkan sebuah realita?
tidak ada yang bisa menjamin

fakta empirik tetap saja tidak akan terbentuk
kekokohan hanya akan ada pada sebuah kegamangan

hipotesa tetap saja sebuah hipotesa
tanpa ada proses pembuktian
meski dipaksakan

ah teori!!!

Minggu, 31 Mei 2009

sopo siro?

jangan pernah berlebih..
menafsirkan sebuah keadaan

jangan pernah menilai..
keadaan hanya dari sisimu

jangan pernah bersyukur..
hanya untuk nyaman fikirmu

jangan pernah mencoba..
mendahului takdir garismu

kamu.. kamu.. kamu..
hanya sisi manusia rapuh
terbatas pada keukeuhnya kegamangan

luasnya dunia
tidak hanya terbatas pada pandangan matamu

luasnya ilmu
tidak hanya terbatas pada jangkauan nalarmu

luasnya takdir
sudahlah...
berhentilah sejenak memikirkan itu

mahluk!!!

Sabtu, 30 Mei 2009

Lagu rindu

malam belum beranjak…
sinarmu masih menyapa
tersamar...
dalam berkas bentangan langit di angkasa
biru kesukaanmu perlahan menghilang

ketika rasa kangen mengepung
berjajar…
mengisi palung terdalam
terjebak dalam ‘lagu rindu’
fhuihhh……

kerispatih sialaaaaaaaaannnnn!!!!

Kamis, 28 Mei 2009

Andai bisa bersyukur...


Malam telah larut..

mencoba membuka kembali

lembaran..

halaman…

ingatan..

perjalanan..


mencoba berpikir jernih


Ufff.. minggu yang hebat!

terima kasih telah Kau ijinkan


mensyukuri apa yang telah diberi

mensyukuri apa yang tidak diberi

mensyukuri apa yang ditahan

mensyukuri apa yang ditunda

mensyukuri karena boleh dan bisa bersyukur


terima kasih atas semuanya

atas apa yang kumiliki

dan tidak kumiliki!

Mencoba memahami


gemuruh selalu datang tiba-tiba

menyeruak,menghentak, mengagetkan

datang bersama hembusan keras

memporak-porandakan susunan yang mulai rapi


purnama yang beranjak sempurna

kembali bengkah, retak berkeping


terseok lagi dalam kubangan

pfhuihhh!

mati, hidup, mati, hidup, mati…

tertatih untuk bangun


menyusun kembali yang telah retak

memulai lagi dari awal


untuk kembali berkeping!

Matahariku


Hampir malam...

Ketika hangat sinarmu menerpa

Mengusap lembut bersayap


Salah tempat Gusti…

Matahari terbit esok pagi

Bukan saat ini


Bengong…

Maya indah apalagi ini?

Bagaimana caraku memaknai?

Pusing..pening..

Ikhlas..


Fhuihhh! Semoga besok bersinar lebih terang