Rabu, 22 Juli 2009

bisik




dan kamu lupa...
pagi ini belum membisikkan do'a untukku
apa karena aku terjaga?

mengawal rembulan sampai keperaduan
menjemput matahari
cuman memikirkanmu!

tapi...




Kenapa berhenti?
Kenapa begitu lambat?
Apa yang salah?
Begitu penuh
semua aliran ke kepala
Memuncak!

Pertanda apa ini?
Sampai kapan?
Warna bergerak abu-abu
Jarak hanya satu meter
Tak tertembus
Stuck!

Kenapa tidak bilang?
Kenapa susah?
Dibuat gampang memang gak gampang
Tapi...

kenapa




Bersandar pada rasa tanpa bentuk, hanya maya indah menarik erat bagai pusaran
yang wujud dalam keyakinan akan masa lalu, keterikatan lekat yang tertunda oleh sang waktu
berbagi nafas... berbagi jiwa... menjadi tergariskan begitu saja
dan lalu kenapa...?

Dan bahkan dalam dunia nyata yang rasional, Ia hanya seorang laki-laki, pria biasa yang sangat biasa
dan lalu kenapa...
kau memilihnya?

buta




ada saat dimana aku merasa tahu banyak tentang kamu,
tentang hidupmu,
masa lalumu,
keluargamu,
bahkan hal-hal kecil yang kamu sendiri tidak tahu bahwa aku mengetahuinya
Yak… aku tahu!
dan kamu tahu itu.

Dan ada saat tertentu aku merasa sebagai laki-laki bodoh yang buta,
yang tidak tahu apapun tentang kamu.

saat rasa menggelegak dan…
Aku tidak tahu kamu sedang melakukan apa?
tidak ada komunikasi apapun yang bisa memberi sedikit informasi
dimana kamu berada?
apakah kamu sedang sedih?
atau sedang sakit?

Stuck!
hanya frustasi memuncak
ketidakberdayaan tak terkontrol

*sedang kehabisan stok kata2 bersayap*

Jumat, 17 Juli 2009

Kangen juga



Melihat terhanyut, selembar daun bersamanya, gontai terarak mengekor riak, membawa yang tertawan. Seluruh jiwa tergelak mengikut rasa yang terburai, mengikat rasa yang pernah gagal.
Mengikat atau terikat? sudah tidak peduli lagi, semua sudah tidak ada arti, hanya rasa yang memenuhi, rasa kangen kenangan tiga hari

Selasa, 14 Juli 2009

Review




Untuk kamu...
matahari yang sedang migrasi diculik anoman

(Tadi malem.. sempet ketemu sama kamu, saat masih sama-sama jaim - *mimpi mode on*)

Sekilas review...
hari ini, saat ini, detik ini...
dilihat dari kriteria apapun akan menunjukkan angka terrendah dalam indicator performance seorang peneliti ataupun seorang jurnalis.

Sudah berapa purnama terlewati...
gak pernah nulis artikel ilmiah apapun untuk jurnal
berapa momen penting terlewatkan untuk bikin opini koran,
dan nol besar makalah ilmiah yang tertulis

Yang ada malah bikin puisi segambreng untuk menumpahruahkan rasa...
memanjakan ego...
yang isinya semua tentang kamu, kamu, dan kamu... fokus banged yak!

Mungkin harusnya LIPI memasukkan kriteria tulisan ‘puisi’ sebagai kredit poin untuk seorang peneliti...
wah kalo beneran gitu, mungkin saat ini aku sudah masuk dalam kandidat seorang profesor riset...
keren bok!

Setiap hari gak pernah absen masuk kantor... lebih rajin malah
Tapi cuman untuk mantengin laptop, buka fesbuk, dan... nunggu update dari kamu
Untung kantor lagi suepi jali
..........................
.......

Dan bila ini memang sebuah kesalahan...
maka ini adalah kesalahan terindah dalam hidupku
Dan bila ini memang sebuah kelemahan...
maka aku ingin lemah di dalammu

Aku sebodoh itu yak? Gak rasional banged

Bertekuk lutut didepanmu, terkapar menanti uluran tanganmu
.................................

Kapan akan kembali seperti sedia kala saat kita belon pernah ketemu?
Kapan akan kembali normal?
Eit sebentar... !!!
jangan-jangan... aku memang tidak ingin kembali normal,
tidak ingin kembali seperti sedia kala!

Auk!




berharap segelas cappucinno menemani...
rasa yang terbentuk
hampir tanpa definisi

tetap tak menemukan jawaban
Bagaimana bisa terikat?

Minggu, 12 Juli 2009

Tentang kamu



Kamu adalah pendekar dengan kuda-kuda di atas satu jari
Terlihat kokoh, tapi...

Pengalaman yang menjadikanmu seperti itu
Single fighter dengan jurus sempurna yang lengkap... sepertiga
Kokoh dalam kerapuhan, Keyakinan dalam kegamangan
Pengalaman memang guru yang terbaik
Tapi bagaimana kita memaknainya?

Terlalu lama sudah...
Berdiri di atas kuda-kuda gamang
Lihatlah... kaki gemetar menahan beban
Tunggu saja... tak akan lama


Belajar berbagi, belajar percaya, belajar bersandar... sedikit
Kamu sudah memulainya, kamu masih harus berlatih lebih keras
Perjalanan yang akan mengajarimu segalanya, tentang berbagi...
Tidak hanya kesenangan, tidak hanya kebahagiaan


Tetap kokohlah dalam kuda-kudamu
Keep fight my goddess!
Dunia banyak belajar dari itu

Dan suatu saat ketika...



Dan suatu saat ketika teringat padamu… dewi sempurna yang berpendar membagi asa, mengambang gamang, tak pernah letih tuk tak berpijak

Dan suatu saat ketika rasa itu menghamba… jatuh tersungkur tanpa daya, menggumam senandung cinta sepenuh rasa kosong, dan bahkan tak berani berharap, tak bisa membisik asa

Dan suatu saat ketika rasa itu berbalik… wangi tubuh meluruhkan segala gelisah, yang mendera lebih satu purnama, hangat nafas menerobos setiap pori dari sisi-sisi tertahan tanpa pelampiasan

Dan suatu saat di setiap kesempatan… kaki terikat dan menggapai sinar langit, asa berharap dan kaki tertanam tertekuk memeluk bumi

Aku yang menghamba… tak kuasa membendung rasa

Karena kamu...

Saat galau mendendam
gelisah menghampiri
resah merindu
mengiringi ‘rasa’
yang tertahan jarak, ruang dan waktu…
hanya bisa membayang…
menjelajah sempurna… separuh
hangat pendar sinarmu

ama…
rasa ini tak lagi gamang
kuat mengakar menjejak perut bumi




yah… aku adalah ponggawa
yang menjadikanmu seorang dewi
pendamba sempurna… ketidaksempurnaanmu
jangan pernah merasa
tersungkur menghiba belas kasih
karena kamu…
adalah ama-ku

Minggu, 05 Juli 2009

Sepaket cappuccino

Ketika rasa itu kupesan
berharap bisa…
dihidangkan bersama segelas cappuccino
saat di pagi hari

pesan segelas begitu lama
hampir dua purnama
aihh… ternyata
dapet bonus dua!

berawal dari buta
menikmati hangat sinar matahari malam
memaknai perjalanan panjang sebuah pencapaian
meresapi seteguk nikmat
gelas kosong terisi
......................

Terikat dengan rasa tanpa pilihan
harum.. gurih.. nikmat.. meresap..
menikmati hangatnya rasa
manisnya kopi
pahitnya gula
busa coffee mate yang meruah
aku yang mencicip rasa itu
addicted!

Berharap waktu terhenti

Bandara soekarno-hatta, 5 juli 2009



Senja temaram
Waktu sempurna menjemput bulan
Berharap waktu terhenti
Saat suara tepukan…

Mengalir menikmati
kehangatan sinar bulan
dengan pendaran dua bintang